Kadar kolesterol tinggi disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor keturunan, diet, dan gaya hidup. Kurang umum, penyakit yang mendasari mempengaruhi hati, tiroid, atau ginjal dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah.
Keturunan: Gen dapat mempengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme LDL (jahat) kolesterol. Hiperkolesterolemia familial adalah bentuk penurunan kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan penyakit jantung dini.
Berat badan: Berat berlebih dapat sedikit meningkatkan kadar kolesterol LDL (buruk) Anda. Menurunkan berat badan dapat menurunkan LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (baik).
Aktivitas fisik / olahraga: Aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Usia dan jenis kelamin: Sebelum menopause, wanita biasanya memiliki kadar kolesterol total lebih rendah daripada pria pada usia yang sama. Seiring bertambahnya usia wanita dan pria, kadar kolesterol darah mereka meningkat hingga sekitar 60 hingga 65 tahun. Setelah sekitar usia 50 tahun, wanita sering memiliki kadar kolesterol total lebih tinggi daripada pria pada usia yang sama.
Penggunaan alkohol: Moderat (1-2 minuman setiap hari) asupan alkohol meningkatkan HDL
(baik) kolesterol tetapi tidak menurunkan LDL (buruk) kolesterol. Dokter tidak tahu pasti apakah alkohol juga mengurangi risiko penyakit jantung. Minum terlalu banyak alkohol dapat merusak hati dan otot jantung, menyebabkan tekanan darah tinggi, dan meningkatkan kadar trigliserida. Karena risiko, minuman beralkohol tidak boleh digunakan sebagai cara untuk mencegah penyakit jantung.
Stres mental: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres meningkatkan kadar kolesterol darah dalam jangka panjang. Salah satu cara yang dapat dilakukan stres adalah dengan memengaruhi kebiasaan Anda. Misalnya, ketika beberapa orang sedang stres, mereka menghibur diri dengan makan makanan berlemak. Lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan ini berkontribusi terhadap kadar kolesterol darah yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar